Ads Top

Zaman Pra aksara Indonesia Kelas 10

Zaman Pra aksara

 CORAK KEHIDUPAN DAN HASIL-HASIL BUDAYA ZAMAN PRA-AKSARA INDONESIA

Hasil gambar untuk manusia purba

 1) Masa berburu dan mengumpulkan Tingkat Sederhana Makanan: budaya Paleolitik
 2) Masa Depan Lanjutan berburu dan mengumpulkan makanan: Budaya Mesolithikum
 3) Masa menanam tumbuhan: Neolitik Budaya
 4) Masa Perundagian: budaya megalithikum dan budaya besi / logam



MASA BERBURU DAN MENGUMPULKAN MAKANAN TINGKAT SEDERHANA ( BUDAYA PALEOLITHIKUM ) 

A.  Asal-usul pemikiran manusia purba terjadi sejak munculnya hominid pertama sekitar 12.000 tahun yang lalu.

Manusia pertama yang hidup pada periode ini diduga menyebar di berbagai tempat di bumi. Temuan manusia purba sebagai Homo erectus di berbagai belahan dunia menegaskan keberadaannya. Di Indonesia, spesies Meganthropus kehidupan manusia awal, Pithecanthropus dan Homo. Penemuan ini dibuat oleh ahli paleontologi Belanda, termasuk Eugene Dubois (1858-1940) dan Von Koenigswald (1902 1982).

Secara umum, asal-usul manusia manusia purba masih kontroversial. Jawaban untuk asal-usul manusia dari manusia pertama tidak pernah jelas dan menyeluruh. Di Nusantara, Meganthropus diyakini berevolusi di Pithecanthropus, dan Pithecanthropus berkembang lebih lanjut dalam Homo (Homo wajakensis, sapiens dan Homo floresiensis soloensis). Pada setiap tahap dari evolusi, otak manusia awal terus maju. Itu terbukti dari kemampuannya untuk membuat alat-alat batu sederhana untuk membantu mereka bertahan hidup.

B. Karakteristik Fisik Manusia Purba di Nusantara 



1) Meganthropus

  1. Tulang pipi tebal
  2. Otot kunyah kuat
  3. Tonjolan kening mencolok
  4. Tonjolan belakang tajam
  5. Tidak memiliki dagu
  6. Perawakan tegap
  7. Memakan jenis tumbuh-tumbuhan

2) Pithecanthropus

  1. Alat pengunyah tidak sekuat Meganthropus
  2. demikian pula otot-otot tengkuk Gigi geraham besar
  3. rahang yang kuat tonjolan dahi tebal serta melintang pada dahi dari pelipis ke pelipis
  4. dan tonjolan belakang kepala terlihat nyata/jelas 
  5. Dagu belum ada Hidung lebar Perkembangan otaknya belum menyamai Homo Isi tengkoraknya berkisar antara 750-1.300 cc
3) Homo
Volume otak antara 1.000-1.200 cc
Tinggi badan 130-210 cm
Otak tengkuk mengalami penyusutan
wajah tidak menonjol ke depan 

Fosil manusia purba yang telah ditemukan di Nusantara dari genus Homo adalah :
 - Homo Wajakensis (Campurdarat, Tulungagung, Jawa Timur)
 - Homo Soloensis (Sragen, Jawa Timur)
 - Homo Floresiensis (Liang Bua, Flores)

C. Corak Kehidupan Sosial-Ekonomis

Seperti diungkapkan oleh The Cambridge Encyclopedia of pemburu-pengumpul: "Berburu dan mengumpulkan (koleksi) adalah bentuk adaptasi manusia pertama yang berhasil serta lebih dari 90 persen dari sejarah manusia sampai 12.000 tahun yang lalu, semua. hidup dengan cara manusia ini. "Karena perburuan adalah sarana utama untuk bertahan hidup dalam kehidupan manusia purba di Indonesia saat ini, karena Pithecanthropus ke Homo sapiens, yang nomaden atau berpindah dari satu tempat ke tempat lain

D. Hasil-hasil Budaya

 1. Kapak perimbas
 2. Alat serpih (flakes)
 3. Alat tulang BACK

Berburu dan Mengumpulkan Masa Depan Advance Makanan (Budaya Mesolithikum)

A. Asal-usul Manusia purba

 Periode ini diperkirakan terjadi antara 10000-2500 tahun SM. Menurut Poesponegoro dan Notosutanto (1990), orang-orang kuno yang tinggal di kepulauan di periode ini adalah ras pendatang baru, yaitu ras Australomelanesoid dan Mongoloid ras. Di Indonesia, termasuk dalam lomba ini dan keturunan mereka masih ada saat ini, yaitu suku Kubu atau Suku Anak Dalam (Jambi), Lubu atau Ulu (Jambi dan Sumatera Selatan), Talang Mamak (Riau), dan Toala di Sulawesi.


B. Pola Sosial Ekonomi

hidup mereka tetap pola yang sama seperti di masa sebelumnya, berburu dan mengumpulkan makanan dari alam (gathering) dan nomaden (berpindah-pindah). Dalam periode ini, mereka akrab dengan pembagian kerja: laki-laki berburu, perempuan mengumpulkan makanan berupa tanaman dan binatang kecil, memasak atau mempertahankan api, dan membimbing anak-anak. Pada tahap akhir dari periode ini, mereka juga harus tahu bagaimana untuk tumbuh tanaman yang sangat sederhana dan dilakukan langkah sesuai dengan kondisi kesuburan tanah. Hutan digunakan sebagai lahan pertanian dibakar terlebih dahulu dan dibersihkan (tebas bakar). Di sana mereka menanam umbi-umbian seperti talas.

C. Hasil-hasil Budaya
  1. Serpih-bilah (flakes)
  2. Alat tulang (pebble)
  3. Kapak genggam Sumatera (Sumatralith)
D. Bentuk Kepercayaan

Selama Berada awal di gua-gua, mereka mulai mengenal tradisi lukisan di dinding gua. Menurut Robert dan Galis, lukisan gua yang bersangkutan dengan upacara pemujaan leluhur, upacara kesuburan, inisiasi (upacara suku), dan mungkin juga untuk tujuan ilmu dukun, hujan dan kesuburan, atau memperingati peristiwa penting. Selain itu, untuk menemani pemakaman. Bukti pemakaman dapat ditemukan di Gua Lawa (Jawa Tengah), Gua Sodong (Jawa Tengah), dan di bukit kerang (Sumatera Utara). Para ahli juga percaya praktek ini adalah bentuk awal keyakinan awal manusia dalam kehidupan setelah kematian, dalam bentuk roh orang mati, dan karena itu tubuh dan roh-roh layak hormat atau pemujaan. 

MASA BERCOCOK TANAM ( BUDAYA NEOLITHIKUM)

A. Asal-usul Manusia Purba

Sekitar 1500 SM, datang gelombang pertama orang Melayu Austronesia dari ras Mongoloid ke Nusantara. Mereka juga biasa disebut bangsa Proto-Melayu atau Melayu Kuno. Hal ini juga kemungkinan mereka berbaur dengan penduduk asli. Gelombang pertama datang dari Yunnan, 
wilayah China selatan. Mereka bermigrasi ke Indonesia melalui dua cara, yaitu:
  • Arah Barat, Yunnan Thailand (Siam), kemuadian Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa dan Flores.
  • Jalur Timur, dari Yunnan melalui Vietnam menuju Taiwan, Kepulauan Filipina dan kemudian ke Kepulauan Maluku, Sulawesi, Halmahera dan Papua.
B. Pola Sosial Ekonomi

Cara hidup berburu dan mengumpulkan makanan perlahan-lahan mulai ditinggalkan. Sebagian kecil dari populasi yang hidup dalam produksi garam pantai dan memancing. kegiatan pertanian yang dilakukan dengan memotong dan membakar pohon dan semak-semak (tebas bakar) sehingga menciptakan bidang yang menyediakan produk-produk pertanian, meskipun masih sederhana. Tanaman yang dikembangkan meliputi talas, pisang, kelapa, kulit kayu, rambutan, sukun, dan Duku. Sedangkan jenis hewan yang dibesarkan di antara ayam, kerbau, anjing, dan babi. Dan mereka juga memiliki penduduk tetap (sedentary). kerja sama juga telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat. Menebang pohon, membakar semak-semak, menabur benih, menuai hasilnya, membuat tembikar, pertukaran kegiatan, berburu dan memancing dilakukan dengan gotong royong.

C. Hasil-hasil Budaya
  1. Beliung Persegi
  2. Kapak Lonjong
  3. Alat-alat Obsidian
  4. Mata Panah
  5. Gerabah
  6. Alat Pemukul dari Kulit Kayu
  7. Perhiasan
Zaman Pra aksara Indonesia Kelas 10 Zaman Pra aksara Indonesia Kelas 10 Reviewed by Captain of History on Oktober 09, 2019 Rating: 5

Tidak ada komentar

Blogroll